Tentang #PendidikanKarakter
Anak adalah titipan
Anak adalah amanah
Anak adalah generasi penerus masa depan. Penerus siapa ?
Kedua orang tua, lingkungan keluarga, almamater, lingkungan sekolah, masyarakat, agama, bangsa dan negara.
Keluarga, sekolah dan masyarakat serta pemerintah. Tiga lembaga pendidikan tersebut punya kewajiban dan berperan terhadap proses tumbuh kembang bahkan dalam membentuk karakter anak. Karakter, moral, watak dan kepribadian anak sejatinya harus ditanamkan sejak usia dini. Orang tua, dalam hal ini keluarga, memiliki peran penting terhadap pendidikan karakter anak. Maka seyogyanya, orang tua memberi contoh, teladan, pengarahan dan penanaman karakter yang baik untuk anak. Proses pendidikan pertama seorang anak, terjadi dalam sebuah keluarga. Seorang ayah harus menjadi figur contoh yang baik, ibu berperan sebagai madrasah pertama bagi anak. Maka seyogyanya pendidikan dalam keluarga perlu diutamakan dan diperdayakan.
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Artinya perilaku anak tidak jauh dari benih yang ditanamkan oleh orang tuanya.
Anak polah, bapa kepradah *istilah jawa yang berarti, polah kenakalan yang dilakukan anak, orang tua pun akan menanggung akibatnya.
Tapi,
Mangga bisa jatuh dekat pohon jambu. Kenapa ? Bisa jadi karena mereka tumbuh berdekatan, dilahap kalong dan dijatuhkan dekat pohon jambu, bisa pula jatuh tertimpa angin, bergulir dan mendekati pohon jambu.
orang tua manapun pasti berusaha dan menginginkan bisa mendidik anaknya dengan pengajaran yang baik. Namun, lingkungan masyarakat anak juga ikut berperan dalam membentuk pribadi anak. Bisa jadi, pendidikan dalam keluarga baik, tapi karena terbawa lingkungan pergaulan yang negatif, tidak mustahil anak akan ikut terjerumus. Lalu bagaimana peran pendidikan karakter anak di sekolah ?
Tawuran antar pelajar, pergaulan seks bebas yang terjadi di kalangan pelajar, bukan lagi hal baru. Kasus guru yang dibui karena mencubit muridnya, orang tua yang tidak terima anaknya dipukul oknum guru, bahkan perbuatan asusila yang justru dilakukan oknum pendidik pada siswanya. Membuat miris potret keadaan pendidikan saat ini, dimana hal tersebut mempunyai implikasi pada rusaknya karakter bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia, tidak bermasalah dengan IQ nya, namun yang bermasalah justeru pada moralnya. Banyak menampilkan manusia yang pandai, cerdas, berpendidikan tinggi, tapi masih minim keteladanannya.
Lalu ?
Pentingnya kita kembali menanamkan pendidikan karakter khususnya bagi anak. Penanaman pendidikan karakter melibatkan semua pihak, keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat dan negara.
Pembentukan dan karakter tidak akan berhasil selama lingkungan pendidikan tidak memiliki kesinambungan dan keharmonisan.
Maraknya kasus pelecehan dan kekerasan anak mengundang banyak keperihatinan. Bahkan tak jarang pelaku adalah anak yang masih di bawah umur.
Adalah tamparan keras bagi kita semua. Maka mari bentengi anak-anak kita dengan pendidikan moral karakter yang yang baik, bersumber pada pendidikan agama, sesuai norma dan nilai-nilai budi pekerti yang luhur.
#SaveOurChildren
No comments:
Post a Comment