Sunday, 15 February 2015

Hakikat Manusia

Pada hakikatnya manusia adalah salah satu dari makhluk yang diciptakan Allah. Namun manusia memiliki kedudukan yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Untuk mengetahui bagaimana pandangan ajaran islam terhadap hakikat manusia, tentu kita harus kembali kepada Al-qur’an.
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang bersifat lahir (syahadah )dan ghoib (non fisik). Q.S. Al-mu’minuun (23): 12-14 menyatakan :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (١٢) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (١٣) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً
(فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (١٤

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah (12). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13). Kemuidan air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu segumpal darah itu Kami jadikan daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang-belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kmai jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah Pencipta yang paling baik”(14).

Q.S. As-Sajdah  (32) : 7 , Allah berfirman :
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنسَانِ مِن طِينٍ

Artinya : “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah” (7).
Q.S. Qaaf (50) : 16, dikatakan :


Artinya : ”Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (16).

Q.S. At-Tiin (45) : 4, dijelaskan :

Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (4).
Zat yang bersifat lahir dan gaib itu menentukan postur manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia mempunyai anggota badan, khususnya otak dan jantung yang berfungsi sebagai mekanisme biologi, yaitu seperangkat subsistem di dalam sistem tubuh manusia untuk menunjukkan keberadaannnya (eksitensinya).

Susunan anggota badan manusia (fisik) sebenarnya sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari otak dan jantung saja, yang masing-masing anggota badan satu sama lain dihubungkan melalui syaraf yang sangat kompleks pula. Keadaan itu pun masing menggambarkan manusia yang kurang lengkap, karena kelengkapan manusia tidak hanya dari wujud fisiknya saja, akan tetapi juga dari kenyataan nonfisik yang justu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Seperti ruh dan jiwa yang memerankan adanya proses berpikir, merasa, bersikap dan berserah diri serta mengabdi yang merupakan mekanisme kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah.

Kedua mekanisme yang terdapat pada manusia, yaitu mekanisme biologi yang berpusat pada jantung (sebagai pusat hidup) dan mekanisme kejiwaan yang berspusat pada otak (otak sebagai lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidupan).


Gambaran bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna mungkin dapat dilihat dari kemampuannya untuk menentukan tujuan hidup. Tujuan hidup itu berdasarkan satu tata nilai yang memebrikan corak pada seluruh kehidupan manusia yang terdiri dari proses mengetahui, mengalami, memikirkan, merasakan, dan membentuk sikap tertentu yang akhirnya tersusun pada suatu pola perilaku yang dapat menghasilkankarya manusia, baik yang bersifat fisik maupun bersifat nonfisik. Tinggi rendahnya derajat kemampuan, sempit luasnya cakupan tergantung pada kapasitas otak (Q.S. l-Mu’Min (40) : 35) melalui susuan pusat syaraf (terletak pada sumsum tulang belakang) sehingga memungkinkan seluruh anggota badan berfungsi dalam rangka pencapaian cita-cita. Cita-cita tersebut sering kali diistilahkan dengan akhlakul karimah atau perilaku yang baik.

No comments:

Post a Comment