Tuesday, 25 August 2015

Menjelang 23 Tahun


Hari silih berganti berjalan menelusuri lorong waktu. Adakalanya kebahagiaan terpancar dalam senyuman, kesedihan terlukis dalam wajah penuh kesenduan.
Banyak kenangan, memory, moment atau apalah-apalah istilah sejenisnya J yang telah dilewati 2 tahun belakangan. Bahagia dalam cinta, duka lara dan semuanya membekas dalam ingatan, memberikan pelajaran berharga untuk lebih sabar dan kuat dalam menjalani kesempatan hidup.
Yah, bukankah hidup adalah sebuah kesempatan ? kesempatan untuk bebas menghirup oksigen, menatap keindahan dunia, kesempatan untuk merasakan apa yang lazimnya kita rasakan, cinta, benci, suka, dan lawannya, bak kalori rasa yang mengisi kantong hati. tak pernah tahu kapan batas waktu drama kisah tentang kita akan terus berjalan, terhenti, atau bahkan benar-benar berakhir. Kita hanya menjalani, berusaha dan berdo’a.
Seiring jalannya waktu, jumlah usia bertambah, sisa kesempatan hidup pun berkurang. Disinilah pertanyaa tentang eksitensi diri kerap muncul. Adakah hal luar biasa yang telah dilakukan? Sudah baikkah aku ? sudahkah menjadi manusia baik ? apa yang tlah ku lakukan untuk orang lain, tak usah jauh setidaknya untuk orang tua sendiri, sudahkah aku berbakti ? sudahkah aku membuat mereka bahagia dan bangga karena ku?
Belum 23 tahun, tapi kurang dari 24 jam segera menginjak 23 tahun J usia yang bukan lagi anak – anak, remaja menginjak dewasa. Hehehe.
Ada banyak hal yang harus ku perbuat untuk impian yang ingin aku raih. Harapan yang dulu ku hayalkan, Alhamdulillah telah Allah kabulkan. Kesempatan untuk kuliah, sedang dalam proses, Alhamdulillah masih berjalan dan smoga Allah selalu memberi kelancaran dan keridhoanNya, Aamiin.
Namun, keinginan untuk bisa wisuda cepat ternyata tak segampang yang aku pikirkan. Tadinya aku kira bisa ambil 3 atau 4 tahun waktu untuk kuliah, tetapi harus manut 5 tahun dengan rincian 10 semester untuk bisa lulus S1. Kalau sekarang berarti tinggal 4 semester lagi, yang akan dijalani sekarang semester 7. Tahun depan Insyaallah sudah persiapan untuk skripsi, dan untuk bisa mengejar target nilai IPK 3 keatas, ya mestinya aku harus tahu, ada perjuangan dan semangat yang harus aku kerahkan J. Mungkin bukan soal berapa besar nilai yang nanti didapat, tapi bagaimana jalannya proses-perjuangan itu sendiri untuk bisa mendapatkan nilai yang diinginkan. Hasilnya, balik lagi bahwa segala sesuatu Allah yang tahu, yang menentukan.
2 tahun yang tlah berjalan ...
Cinta adalah teman terindah bagi hati. Dalam kehidupan setiap manusia beberapa kali pun bisa merasakan cinta. Ada cinta yang datang menemani lalu sebentar-pergi. Ada yang berdiri di depan pintu mengetuk hati, duduk lalu pergi, ada juga yang hanya berdiri diambang pintu. tak tahu pasti siapa yang kelak akan kekal singgah mendiami hati mengucap janji suci hingga jasad tak bernyawa lagi ... jodoh, rizki, dan maut adalah rahasiaNya. Kapan pun datangnya, semua indah dan tepat pada waktunya. Smoga Yang Kuasa memudahkan segalanya. Smoga dalam hal asmara pun Yang Kuasa memberikan yang terbaik.
“ Jaga dan lindungi kerinduaan ini... tepat pada waktunya nanti Allah akan memberi dan menyatukan cinta yang begitu indah dan terhormat melalui ikatan sah pernikahan, Aamiin.
Ahh... kalo ngomongin cinta kayanya gak jauh dari pertinyi-inyi soal nikah B-) hehehe...


No comments:

Post a Comment