Hari silih
berganti berjalan menelusuri lorong waktu. Adakalanya kebahagiaan terpancar
dalam senyuman, kesedihan terlukis dalam wajah penuh kesenduan.
Banyak
kenangan, memory, moment atau apalah-apalah istilah sejenisnya J yang telah
dilewati 2 tahun belakangan. Bahagia dalam cinta, duka lara dan semuanya
membekas dalam ingatan, memberikan pelajaran berharga untuk lebih sabar dan
kuat dalam menjalani kesempatan hidup.
Yah,
bukankah hidup adalah sebuah kesempatan ? kesempatan untuk bebas menghirup
oksigen, menatap keindahan dunia, kesempatan untuk merasakan apa yang lazimnya
kita rasakan, cinta, benci, suka, dan lawannya, bak kalori rasa yang mengisi
kantong hati. tak pernah tahu kapan batas waktu drama kisah tentang kita akan
terus berjalan, terhenti, atau bahkan benar-benar berakhir. Kita hanya
menjalani, berusaha dan berdo’a.
Seiring
jalannya waktu, jumlah usia bertambah, sisa kesempatan hidup pun berkurang.
Disinilah pertanyaa tentang eksitensi diri kerap muncul. Adakah hal luar biasa
yang telah dilakukan? Sudah baikkah aku ? sudahkah menjadi manusia baik ? apa
yang tlah ku lakukan untuk orang lain, tak usah jauh setidaknya untuk orang tua
sendiri, sudahkah aku berbakti ? sudahkah aku membuat mereka bahagia dan bangga
karena ku?
Belum 23
tahun, tapi kurang dari 24 jam segera menginjak 23 tahun J usia yang
bukan lagi anak – anak, remaja menginjak dewasa. Hehehe.
Ada banyak
hal yang harus ku perbuat untuk impian yang ingin aku raih. Harapan yang dulu
ku hayalkan, Alhamdulillah telah Allah kabulkan. Kesempatan untuk kuliah,
sedang dalam proses, Alhamdulillah masih berjalan dan smoga Allah selalu
memberi kelancaran dan keridhoanNya, Aamiin.
Namun, keinginan
untuk bisa wisuda cepat ternyata tak segampang yang aku pikirkan. Tadinya aku
kira bisa ambil 3 atau 4 tahun waktu untuk kuliah, tetapi harus manut 5 tahun
dengan rincian 10 semester untuk bisa lulus S1. Kalau sekarang berarti tinggal
4 semester lagi, yang akan dijalani sekarang semester 7. Tahun depan Insyaallah
sudah persiapan untuk skripsi, dan untuk bisa mengejar target nilai IPK 3
keatas, ya mestinya aku harus tahu, ada perjuangan dan semangat yang harus aku
kerahkan J.
Mungkin bukan soal berapa besar nilai yang nanti didapat, tapi bagaimana
jalannya proses-perjuangan itu sendiri untuk bisa mendapatkan nilai yang
diinginkan. Hasilnya, balik lagi bahwa segala sesuatu Allah yang tahu, yang
menentukan.
2 tahun yang
tlah berjalan ...
Cinta adalah
teman terindah bagi hati. Dalam kehidupan setiap manusia beberapa kali pun bisa
merasakan cinta. Ada cinta yang datang menemani lalu sebentar-pergi. Ada yang
berdiri di depan pintu mengetuk hati, duduk lalu pergi, ada juga yang hanya
berdiri diambang pintu. tak tahu pasti siapa yang kelak akan kekal singgah
mendiami hati mengucap janji suci hingga jasad tak bernyawa lagi ... jodoh,
rizki, dan maut adalah rahasiaNya. Kapan pun datangnya, semua indah dan tepat
pada waktunya. Smoga Yang Kuasa memudahkan segalanya. Smoga dalam hal asmara
pun Yang Kuasa memberikan yang terbaik.
“ Jaga dan
lindungi kerinduaan ini... tepat pada waktunya nanti Allah akan memberi dan menyatukan
cinta yang begitu indah dan terhormat melalui ikatan sah pernikahan, Aamiin.
Ahh... kalo
ngomongin cinta kayanya gak jauh dari pertinyi-inyi soal nikah B-) hehehe...
No comments:
Post a Comment