Friday, 25 April 2014

Apakah Cinta itu?, mencari Cinta sejati

Alkisah, disuatu pulau kecil tinggallah berbagai benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kegembiraan, Kekayaan, Kecantikan. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air lau tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau kecil itu.
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi panta imencoba mencari pertolongan. Sementara air semakin naik membasahi kakinya.
Tak lama cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu. “ Kekayaan ! kekayaan ! tolong aku!”, teriak Cinta. “ Aduh! Ma’af Cinta!”, kata Kekayaan. “Aku tak dapat membawa mu serta nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagi mu di perahu ku ini. Lalu Kekayaan cepat-cepat pergi mengayuh perahunya. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “ Kegembiraan, Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga tak dapat mendengar teriakan Cinta. Air semakin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.
Tak lama lewatlah Kecantikan,” Kecantikan! Bawalah aku bersama mu!, teriak Cinta. “ Wah, Cinta kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawa mu pergi. Nanti kau mengotori perahu ku yang indah ini, sahut Kecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat Kesedihan. “ Oh Kesedihan, bawalah aku bersama mu!”, kata Cinta. “ ma’af Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...,” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa.
Ia merasakan air semakin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “ Cinta! Mari cepat naik ke perahu ku!”. Cinta menoleh ke arah suara itu dan cepat-cepat naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, Cinta turun dan perahu itu langsung pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang menolongnya. Cinta segera bertanya pada penduduk pulau itu. Yang tadi adalah Waktu, kata penduduk itu. Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku? Aku tidak mengenalinya. Bahkan teman-teman ku yang mengenal ku enggan menolong tanya Cinta heran, sebab : Hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya Dari Cinta itu.

















4 comments: